Bauran EBT Hanya 13% hingga Akhir 2023, Meleset dari Target

Rena Laila Wuri
15 Januari 2024, 15:28
Foto udara kincir angin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/5/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kebutuhan investasi pada subsektor Energi Baru Terbarukan dan Konser
ANTARA FOTO/Arnas Padda/nym.
Foto udara kincir angin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/5/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kebutuhan investasi pada subsektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) tahun ini sebesar 3,62 miliar dolar AS atau 9,37 persen dari total kebutuhan investasi di semua subsektor ESDM sebesar 38,64 miliar dolar AS.
Button AI Summarize

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 13,1%. Bauran EBT tersebut masih jauh dari target sebesar 23% pada 2025.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, batu bara masih memegang bauran energi tertinggi sebesar 40,46%. Sementara bauran energi terbesar kedua dan ketiga adalah minyak sebesar 30,18% serta gas bumi 16,28%.

“Peningkatan bauran EBT ada tapi belum signifikan. Sehingga perlu upaya keras untuk mendekati target capaian di 2025," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024, Senin (15/1).

Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan bauran EBT mencapai 17,9% pada 2023. Namun realisasinya hanya 13,1% atau sebesar 238,12 barel setara minyak (MBOE). Sementara pada 2022, Indonesia mencapai bauran EBT 12,3% atau sebesar 217 MBOE dari proyeksi 15,7%.

Arifin mengatakan, pemerintah memiliki beberapa strategi yang segera diimplementasikan untuk mencapai target pembangunan EBT di 2025, yaitu:

1. Pelaksanaan pembangunan pembangkit EBT sebesar 10,6 GW melalui RUPTL 

2. Mengimplementasikan program PLTS Atap yang disesuaikan dengan kemampuan PLN. Target PLTS Atap pada 2025 terpasang sebesar 3,36 GW.

3. Konversi pembangkit diesel ke EBT sesuai target dalam RUPTL.

4. Program mandatori B35 yang targetnya pada 2025 sebesar 13,9 kuta KL.

5. Program Co-firing Biomassa pada PLTU dengan target 10,2 juta ton pada 2025.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...